TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo putus asa mengatasi masalah kemiskinan.
Demikian dikatakan Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (27/9/2015).
Uchok melihat keputusasaan Jokowi terlihat saat ia membagikan uang dan beras kepada masyarakat dalam kunjungannya.
Padahal, Jokowi memiliki instrumen negara untuk mengatasi kemiskinan.
"Dia punya instrumen, kok dia bagi beras, bagi duit, kayak sinterklas, enggak boleh itu. Harus melalui instrumen negara. Ini karena putus asa. Maka bagi-bagi duit," kata Uchok.
Ia menilai tindakan yang dilakukan Jokowi itu tidak lebih dari pencitraan yang tidak menyelesaikan persoalan.
Uchok juga mengingatkan kebijakan Jokowi tidak berpihak kepada rakyat.
Pasalnya, Pemerintahan Jokowi lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur dan tidak berpihak kepada orang miskin.
"Infrastruktur bukan untuk orang miskin tapi investor. Itu kan kayak pengusaha latar belakangnya Jokowi-JK. Daripada ngurusin orang miskin mending karpet merah untuk investor," imbuhnya.