Semua orang saling berebut mencapai pagar untuk mendapatkan udara segar. Tetapi perjuangannya luar biasa untuk mencapai pagar, bahkan banyak orang yang berusaha untuk sampai pagar terpaksa menginjak badan orang di bawahnya tak peduli keadaannya.
Beruntung ada orang kulit hitam yang membantu Siska setelah kakinya menjadi tumpuan untuknya menaiki pagar sampai selamat. Ia disiram es batu. Bersyukur begitu mudahnya Siska mendapatkan es batu dari orang-orang yang berada di tenda di sekitar jalan 204. Ia sempat berpisah dengan suaminya Irfan Firdaus sampai akhirnya mereka bisa kembali bersatu setelah beberapa jam terpisah.
Namun dua kakak dan dua adiknya menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Ia yakin kakak iparnya Ima Rusmawati menjadi korban dalam kejadian tersebut, karena dirinya masih sempat bertemu. "Kakak ipar saya sudah dipukul-pukul tidak ada respon apa," ucap dia.
Sebelumnya, kakak ipar dan Siska sama-sama akan menyelamatkan diri menaiki pagar, tetapi Ima jatuh dan posisi kepala di bawah tertimpa jemaah berkulit hitam. "Banyak orang yang menarik-narik saat kita naik karena mereka ingin diselamatkan," cerita dia.
Empat anggota keluarga Siska diyakini korban insiden Mina di antaranya Atang Gumawang, Ima Rusmawati, Ira Kusmira, dan Dikdik Muhammad Tasdik. Hingga kini baru Atang Gumawang yang masuk daftar korban meninggal dunia berdasarkan rilis yang dikeluarkan Kementerian Agama RI.
Siska bersama suaminya berupaya mencari anggota keluarganya yang belum jelas keberadaannya. Siska yakin Ima dibawa pemerintah Arab Saudi terakhir kali, sementara saat ini masih ada empat kontainer jenazah yang belum dibuka dan dirilis pihak Arab Saudi.
Irfan dan Siska meski sudah tahu kakaknya Atang korban meninggal dunia dalam tragedi Mina tapi hingga kini belum bisa melihat jenazahnya. Siska berharap ke Madinah untuk menjalankan salat Arbain, dapat menemukan dan melihat langsung jenazah saudara-saudaranya. "Biar ibadah pun bisa tenang," ucap Siska.