Lagu tersebut juga kerap dinyanyikan setiap rombongan Pemuda Rakyat menggelar acara hiburan. Yusuf mengaku kerap hadir di acara tersebut.
Mereka menggelar acara mulai dari pemutaran film, hingga pentas kesenian. Ia ingat, lagu "Genjer-genjer" merupakan lagu yang selalu dinyanyikan.
Pada 2 Oktober 1965, ribuan anggota Pemuda Rakyat tiba-tiba menghilang dari wilayah Lubang Buaya. Tidak ada yang tahu kemana mereka pergi.
Setelahnya, puluhan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang kini bernama Kopassus TNI AD, tiba di lokasi dengan senjata lengkap.
Ratusan tentara itu juga mengajak Yusuf untuk menggali sebuah lubang di bekas wilayah latihan Pemuda Rakyat pada hari Minggu, 4 Oktober 1965.
Lubang yang ia gali, ternyata berisi tujuh pahlawan revolusi, yang tewas dibantai beberapa hari sebelumnya.
"Saya tahunya sekitar empat hari setelah pengangkatan jenazah. Mereka itu korban PKI. Malam itu waktu 30 September, memang saya dengar ada ramai-ramai, tapi saya tidak tahu ada pembunuhan Jendral,," jelasnya.