TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepuasan masyarakat di pedesaan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dalam satu tahun memimpin ini lebih besar dibanding tingkat kepuasan masyarakat perkotaan.
Perbandingannya, masyarakat desa 59 persen, sedangkan masyarakat kota hanya 43 persen.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan dalam acara presentasi hasil Survei Evaluasi Publik Nasional setahun Pemerintahan Jokowi, yang diadakan di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).
"Sementara dari segi pendidikan, tingkat kepuasan terhadap presiden hanya positif di kalangan berpendidikan rendah (SLTP ke bawah) yakni 51-58 persen," papar Djayadi.
Sedangkan dari segi pendapatan, menurut Djayadi, berdasarkan survei pihaknya menggunakan metode penarikan sampel random multi-tahap dengan 1220 responden dan margin of error +/- 3.1 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen, yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya positif di kalangan berpendapatan rendah (Rp 1 juta ke bawah).Jumlahnya mencapai 57 persen.
"Sementara dari segi pekerjaan, tingkat kepuasan terhadap presiden cenderung positif di kalangan pekerja kasar/tidak terampil dan penangguhan, ibu rumah tangga, dan pelajar/mahasiswa (50-55 persen)," kata Djayadi.
Adapun merujuk umur, lanjut Djayadi, tingkat kepuasan terhadap Jokowi hanya positif di kalangan lebih tua atau umur 40 tahun ke atas. Porsentasinya mencapai 57-58 persen.
"Di kalangan lebih muda (40 tahun ke bawah), tingkat kepuasan terhadap presiden negatif (43-46 persen)," imbuhnya.