TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setahun sudah Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) berjalan.
Diantara sekian banyak figur menteri di kabinet, sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih menjadi idola masyarakat.
"Menteri yang paling disukai, masih ditempati oleh menteri Susi," ujar peneliti Populi Center Nona Evita, saat rilis survei Nasional 'Satu Tahun Kabinet Kerja: Kinerja Sudah Terasa', di Hotel Kartika Chandra, Jakarta,Senin (26/10/2015).
Menteri Susi memikat hati sebanyak 26,3 persen dari 1.200 responden yang disurvei Populi Center dari 15-22 Oktober 2015 lalu.
Meskipun diakui ketenaran Menteri Susi mengalami penurunan dibandingkan hasil survei 100 hari pemerintahan Jokowi pada Januari lalu.
Di bawah Susi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan menjadi menteri yang paling disukai masyarakat.
Survei nasional Populi Center dengan tema “Jokowi-JK 100 Hari Pertama” menyebut masyarakat paling menggemari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Kisah Menteri Susi paling mirip Presiden Jokowi," kata pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto.
Nico menuturkan Menteri Susi yang berlatar pengusaha ikan itu sempat mendapat penilaian negatif dari masyarakat setelah pengumuman dirinya resmi menjadi menteri. Beberapa isu yang sempat menghujaninya adalah soal perokok dan bertato.
Selain itu, soal dirinya yang hanya sampai lulus sekolah menengah pertama juga sempat menjadi bahan olok-olok masyarakat.
"Walau begitu, ia membuat banyak gebrakan selama seratus hari bekerja," kata Nico.
Semua penilaian negatif untuk Menteri Susi tertutupi dengan kebijakan yang dikeluarkannya.
"Semua pesimis orang dibalas dengan gebrakan," ujarnya.
Salah satu kebijakannya yang populer adalah menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia tanpa izin.
Nico menuturkan kemiripan Susi dengan Jokowi ada pada penilaian negatif masyarakat.
Jokowi yang dengan latar masyarakat biasa popularitasnya meningkat dengan melejitnya posisinya dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden Indonesia.