TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan adanya curah hujan yang merata selama tiga hari terakhir di Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi membuat titik api di lahan kebakaran berkurang signifikan.
Jika sebelumnya mencapai ribuan titik, di Sumatera saat ini tinggal 156 titik.
"Titik yang masih ada di OKI (Ogan Komering Ilir) dan Musi Banyuasin. Itulah kenapa Pak Presiden (Jokowi) langsung meninjau di OKI," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Sedangkan menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hingga empat hari ke depan hujan masih akan melimpah.
Pihaknya pun akan mengintensifkan upaya hujan buatan untuk mempercepat proses hujan.
"Ini golden time kita karena kemungkinan setelah itu kita kering lagi selama dua minggu ke depan. Jadi memang harus dimanfaatkan betul hari-hari seperti ini," katanya.
Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, presiden juga akan membeli pesawat atau helikopter untuk water bombing. Pesawat ini menurut Sutopo tidak hanya digunakan untuk kebakaran hutan tapi juga untuk tim SAR dan menjangkau daerah terpencil.
"Tapi saat ini masi dilakukan assesment atau kajian pesawat apa yang dapat digunakan. Jumlahnya nanti menyesuaikan keuangan negara. Pemerintah saat ini juga tengah menjajaki dengan Kanada, Rusia, dan Australia untuk menambah 10-15 lagi pesawat water bombing," ujarnya
Sementara itu jarak pandang di sejumlah wilayah juga mulai berangsur normal. Jika di Jambi, Pekanbaru, Palangkaraya sebelumnya jarak pandang di bawah 500 meter, lanjutnya, sejak tiga hari lalu jarak pandang di Pekanbaru meningkat menjadi 3.000 meter, di Jambi 1.400 meter, dan di Palangkaraya 1.200 meter.
"Kondisi ini menyebabkan penerbangan otomatis bisa dibuka," kata Sutopo.