Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa luas wilayah daerah yang terbakar hingga 20 Oktober 2015 mencapai 2,08 juta hektar atau setara dengan 32x luas wilayah DKI Jakarta dan hasil tersebut masih akan terus bertambah mengingat banyak titik api yang belum padam.
"Kemungkinan masih lebih besar lagi iya. Karena masih banyak kebakaran yang belum selesai. Sehingga masih belum dapat dipastikan," paparnya di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penyumbang asap terbesar berada di wilayah Sumatera dengan 832.999 hektar lahan yang terbakar dan provinsi Sumatera Selatan menjadi wilayah terdampak paling besar dengan 359.100 hektar.
Sedangkan wilayah Kalimantan terdapat 806.817 hektar dengan sebaran paling luas berada di Kalimantan Tengah dengan 330.865 hektar wilayah yang terdampak kebakaran. Sementara lahan yang terkena dampak di Papua 353.191 hektar.
Dirinya menjelaskan bahwa alasan Provinsi Papua ikut menjadi penyumbang kebakaran lahan saat ini merupakan dampak musim kering yang lama dan juga el nino yang meluas.
"Wajar saja sih, bukan hanya di Indonesia dampaknya. Di Amerika dan Kanada juga saat ini banyak lahan yang terbakar," jelasnya