News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Politikus PDIP: Pimpinan DPR Gagal Pikir Gunakan Masker Saat Rapat Paripurna

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP Bapilu) PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyambangi Kantor Redaksi Tribun di Jakarta. Rabu (19/2/2014) (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Perjuangan Tb Hasanuddin mengkritik Pimpinan DPR yang mengenakan masker saat rapat paripurna.

Penggunaan masker itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban bencana asap yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

"Sikap yang ditujukan oleh pimpinan DPR hari ini dalam rapat paripurna DPR dengan memakai masker dan bahkan memerintahkan seluruh anggota DPR untuk memakai masker dan shalat Istiqo dianggap telah gagal pikir," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Hasanuddin mengakui bencana asap telah menyengsarakan ribuan rakyat, sekolah ditutup anak anak tak bisa belajar , penyakit ISPA meraja lela, penerbangan terhenti, nelayan tak bisa melaut, negara tetangga pun protes dan belasan anak anak meninggal karena gagal nafas.

"Seluruh anggota DPR prihatin dengan bencana ini. Tapi apakah solusinya dengan cara memakai masker saat sidang? Menurut saya ini yang gagal pikir, mestinya sebagai anggota DPR yang memiliki kewenangan legislasi dan budgeting melakukan upaya nyata sesuai kewenangannya," imbuh Anggota Komisi I DPR itu.

Ia mencontohkan upaya nyata tersebut dengan mendorong penambahan anggaran untuk kabupaten-kabupaten yang kena asap terutama untuk biaya pemadaman dan biaya pengobatan rakyat. Cara lainnya, membuat regulasi atau undang-undang larangan membakar lahan.

"Memakai masker saat sidang bukan tindakan riil yang dibutuhkan rakyat, dan hanya jadi bahan ketawaan mereka yang benar-benar sesak nafas," katanya.

Selain itu, Hasanuddin juga menilai kurang tepat Pimpinan DPR memakai masker dan salat Istiqo karena pimpinan DPR bukan komandan yang bisa memerintah fraksi lain.

Ketiga, kata Hasanuddin, salat Istiqo juga sudah kurang tepat waktunya, mestinya sebulan yang lalu dilaksanakan. Saat ini beberapa daerah seperti Palangkaraya, Jambi dan Riau sudah jatuh hujan.

Ia menghimbau kepada pimpinan DPR untuk lebih banyak lagi belajar tentang leadership terutama kepemimpinan kolektif kolegial.

"Jangan sampai shalat Istiqo yang sakral itu dipakai jadi panggung politis pimpinan DPR. Sekali lagi mari kita wujudkan keprihatinan kepada korban bencana asap ini dengan tindakan yang nyata , jangan cuma memakai masker seperti demontrans di luar tapi gunakan kewenangan DPR," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini