TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mengkritik kebijakan pemerintah yang hendak membeli helikopter super mewah Agusta Westland AW-101.
Menurutnya, helikopter Super Puma masih mumpuni untuk digunakan.
"Heli kepresidenan (Super Puma) kondisinya masih bagus. Meski sudah 10 tahun, life time pemakaiannya masih cukup panjang," kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/11/2015).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, daripada membeli helikopter dari luar negeri, lebih baik memaksimalkan produk dalam negeri.
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dikatakan Mahfudz mampu membuat helikopter yang mampu bersaing dengan asing.
"Kalau mendesak helikopter kepresidenan baru, lebih baik memprioritaskan dalam negeri. PT DI punya kemampuan buat helikopter VVIP. Wong kita bisa kok," tuturnya.
Masih kata Mahfudz, helikopter kepresidenan sebelumnya juga jarang digunakan. Menurutnya, saat 'blusukan' pun Presiden Joko Widodo tidak menggunakan helikopter.
"'Blusukan' juga tidak sering pakai helikopter. Nanti bingung parkirnya," ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan memiliki helikopter super mewah AgustaWestland AW-101. Rencananya, heli canggih buatan perusahaan joint venture Inggris-Italia tersebut tiba pada April 2016.
Selain untuk Presiden Joko Widodo, heli yang didatangkan TNI Angkatan Udara (AU) itu juga diperuntukkan untuk tamu VVIP.