News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Pimpinan Majelis Agama Deklarasi Damai Jelang Pilkada Serentak

Penulis: Valdy Arief
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(dari kiri ke kanan) Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Suhadi Sendjaja, Ketua bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yusnar Yusuf, Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Dharmasilan, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Henriette Lebang di kantor MUI, Cikini, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan majelis-majelis agama tingkat nasional mengeluarkan Deklarasi Nasional Umat Beragama jelang pilkada serentak 2015.

Pada deklarasi yang ditandatangani Ketua bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yusnar Yusuf, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Henriette Lebang, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Suhadi Sendjaja, Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Dharmasilan, dan Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.

Yusnar menjelaskan deklarasi ini dibuat agar seluruh umat beragama di Indonesia dapat menciptakan suasana damai saat berlangsungnya Pilkada 9 Desember mendatang.

"Dengan penandatanganani ini kami mencoba sentuh kalbu umat agar tidak terpancing dan sadarkan bahwa ini adalah kepentingan bangsa," kata Yusnar Yusuf di kantor MUI, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015).

Sebelum penandatanganan ini, Yusnar menjelaskan telah mensosialisasikan deklarasi jelang Pilkada di beberapa majelis agama di daerah.

Beberapa daerah yang memiliki tingkat kerawanan konflik agama, disebut Yusnar, juga telah diredam terlebih dahulu.

"Sudah kami minta perwakilan di daerah untuk pantau terus hingga akhir Pilkada," kata Yusnar.

Henriette Lebang, pada kesempatan yang sama, menyebutkan sebagai pimpinan umat beragama maka pembuatan deklarasi untuk meredam potensi gesekan saat Pilkada adalah keharusan.

"Saya rasa setiap agama menginspirasi untuk melakukan hal ini. Deklarasi ini adalah sesuatu yang positif," katanya.

Sedangkan Dharmasilan menyebutkan pada dasarnya agama bukan penyebab persilihan dalam Pilkada. "Tapi ada pasangan calon yang seret agama untuk kepentingan politik," sebutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini