TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pendampingan terhadap ratusan ibu hamil dengan resiko tinggi (Risti) yang dilakukan Nina Soekarwo di Jawa Timur (Jatim) berbuah manis.
Bahkan, Ketua Tim Penggerak PKK Jatim ini mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat, sebagai 'Penggerak Peran Serta Masyarakat Bidang Kesehatan'.
Penghargaan ini berupa Pin Emas, yang disematkan langsung oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr Nila F. Moeloek SP.M (K).
"Yang menyerahkan penghargaan langsung Bu Menteri Kesehatan. Bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 di Jakarta," ujar Bude Karwo, panggilan Nina Soekarwo, Minggu (29/11/2015).
Ia mengatakan penghargaan tersebut diberikan karena pihaknya dinilai memiliki kepedulian yang tinggi kepada pelaku maupun institusi/lembaga/kelompok masyarakat yang telah berjasa, sekaligus berkontribusi dalam mendukung pembangunan kesehatan di daerahnya.
Khusus program pendampingan ibu hamil risti, istri Gubernur Jatim ini mengaku sudah dilakukan sejak tahun 2013.
Sebanyak 740 ibu hamil di 38 kabupaten/kota diberi pendampingan khusus dan anaknya lahir sehat serta normal semua.
Kata Bude Karwo, sukses tersebut terus dilanjutkan tahun 2014, dengan pendampingan terhadap 950 orang ibu hamil risti.
Jumlah kader PKK yang melakukan pendampingan hanya 400 orang, atau seorang kader mendampingi 2 sampai ibu hamil risti.
"Alhamdulilah, janin yang dikandung hampir seribu ibu tersebut lahir sehat dan normal semua. Kondisi si ibu juga sehat," tegasnya.
Tahun 2015 ini, pendampingan yang dilakukan kader PKK terhadap ibu hamil risti diharapkan menyasar lebih dari 1.000 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Harsono mengatakan, Bude Karwo dinilai sangat layak mendapat Pin Emas dari Menkes, karena dia merupakan penggagas dalam pengembangan dan pembentukan 10.000 Taman Posyandu yang tersebar di 38 kab/kota di Jatim.
Taman Posyandu merupakan wadah untuk mendukung tumbuh kembang anak di semua aspek kesehatan. Mulai dari gizi yang cukup, hingga proses tumbuh kembang anak.
Istri Gubernur Jatim Soekarwo ini juga berhasil menggagas program pendampingan ibu hamil beresiko tinggi oleh kader PKK yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota.
"Beliau, melalui tim penggerak PKK juga dinilai telah mengembangkan program untuk mendukung pengentasan gizi buruk, dengan cara monitoring dan pembinaan gizi buruk yang dilakukan secara terus menerus," jelasnya.
Selain itu, ditangan Bude Karwo, TP PKK Jatim dibawa menjadi organisasi penggerak dalam kehidupan masyarakat untuk selalu hidup bersih dan sehat serta mengembangkan program kader PKK sebagai relawan paliatif.
Selain Bude Karwo, Menkes, kata Harsono, juga memberikan penghargaan tertinggi di bidang kesehatan, kepada Gubernur Jatim Soekarwo.
"Pakde Karwo menerima penghargaan Swastisaba Wistara Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2015 sebagai Pembina Kabupaten/Kota Sehat," imbuhnya.