News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Luhut Akui Pernah Bertemu CEO Freeport Jim Bob di Amerika Serikat

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan sebelum menggelar rapat dikantornya, Jakarta, bersama perwakilan Badan Intelijen Negara, Kapolri Jenderal Badrodin dan mantan Sekretaris Kabinet sekaligus pakar di bidang pertahanan, Andi Widjajanto dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Senin (30/11/2015). Rapat tersebut membahas pembentukan Dewan Keamanan Nasional. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa ia pernah diminta CEO Freeport James Robert Mofett, atau Jim Bob, untuk mengamankan PT Freeport Indonesia.

Namun, dalam pertemuan dengan Jim tersebut, tidak ada kesepakatan yang dibuat.

"Tidak ada deal-deal. Dia (Jim Bob) bilang begini karena waktu itu lagi huru-hara di Freeport. Mungkin karena saya bekas tentara, dia lihat mungkin saya bisa membantu mereka mengamankan keadaan di sana," ujar Luhut saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2015).

Luhut mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan di Amerika Serikat pada 2012 silam. Saat itu, ia masih berstatus sebagai pengusaha.

Menurut Luhut, saat itu, Jim Bob ingin melakukan divestasi atau pengurangan aset Freeport kepada perusahaan lain.

Saat itu, kata Luhut, Jim memilih tiga perusahaan yang sesuai dengan kualifikasi.

"Salah satu perusahaan yang ditunjuk adalah perusahaan saya. Kebetulan saya lagi di Amerika Serikat dan dia undang saya bicara, tahun 2012," kata Luhut.

Nama Luhut disebut-sebut dalam rekaman pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Dalam rekaman pembicaraan tersebut, Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo untuk meminta saham keuntungan.

Penulis : Abba Gabrillin

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini