Tribunnews.com, Jakarta - Pembukaan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan, Senin (7/12/2015) kemarin, berlangsung alot.
Sidang itu mengagendakan pemeriksaan terhadap Ketua DPR Setya Novanto sebagai teradu dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden.
Perdebatan dimulai ketika pimpinan sidang, Kahar Muzakir, meminta persetujuan kepada Novanto apakah sidang dilakukan secara terbuka atau tertutup.
Novanto meminta agar sidang dilakukan tertutup karena banyak hal yang bersifat rahasia akan dibuka pada persidangan tersebut.
"Tapi, saya lakukan interupsi. Saya katakan, bahwa Saudara terperiksa, ini kan persidangan sudah dilakukan dua kali secara terbuka. Substansi pun sudah diungkap di dalam forum persidangan, baik keterangan dari Maroef maupun Sudirman," kata anggota MKD dari Fraksi Hanura Syarifudin Suddin kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2015).
"Saya kira ini adalah kesempatan sekaligus ruang bagi terperiksa untuk melakukan pembelaan," lanjut Sudding.
Namun, kata dia, Novanto kembali meminta agar sidang tetap dapat dilakukan secara tertutup dengan alasan yang sama.
Pimpinan sidang yang juga politisi Golkar itu, lantas menyampaikan landasan hukum di dalam Tata Beracara MKD yang menegaskan jika sidang MKD seharusnya dilangsungkan secara tertutup.
"Saya juga paham bahwa Pasal 132 menyatakan sidang dilaksanakan tertutup, begitu pula ketentuan di dalam Pasal 18. Tapi saya katakan, bahwa sidang dimungkinkan tertutup kecuali dinyatakan terbuka," ujarnya.
Dari 17 anggota MKD, hanya lima yang setuju agar sidang dilangsungkan terbuka.
Selain Sudding (Hanura), empat orang lainnya adalah Akbar Faisal (Nasdem), Junimart Girsang, (PDIP) Guntur Sasono Demokrat), dan Darizal Basir (Demokrat).
"Tapi sebagian besar ingin sidang ini tertutup dengan dasar hukum itu tadi. Dan juga atas permintaan terperiksa," kata dia.
Berikut daftar 17 anggota MKD:
1. Surahman Hidayat (F-PKS)
2. Kahar Muzakir (F-Golkar)
3. Sufmi Dasco Ahamd (F-Gerindra)
4. Junimart Girsang (F-PDIP)
5. Syarifudin Sudding (F-Hanura)
6. Acep Adang Ruhyat (F-PKB)
7. Guntur Sasono (F-Demokrat)
8. Darizal Basir (F-Demokrat)
9. Sukiman (F-PAN)
10. Muhammad Prakosa (F-PDIP)
11. Akbar Faisal (F-Nasdem)
12. Marsiaman Saragih (F-PDIP)
13. A Bakrie (F-PAN)
14. Dimyati Natakusumah (F-PPP)
15. Adies Kadir (F-Golkar)
16. Ridwan Bae (F-Golkar)
17. Supratman (F-Gerindra)