Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku belum mendapat instruksi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), soal dukungan terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK).
Namun, kata dia, fraksi Demokrat mempunyai tekad agar KPK tidak pandang bulu untuk memberantas korupsi di Indonesia. Secara pribadi ia sendiri merasa cocok dengan figur capim KPK dari unsur Kepolisian yaitu Irjen Pol Basaria Panjaitan sesuai visi misinya yakni KPK harus melakukan pemberantasan dan pencegahan tindak pidana korupsi.
"Itu yang diutamakan. Basaria berjanji akan membawa KPK lebih konsentrasi dalam pencegahan, meski tetap melakukan penangkapan. Dan dia (Basaria) cocok," kata Ruhut, ketika dikonfirmasi, Senin (14/12/2015).
Lebih lanjut, Ruhut berpesan agar pimpinan KPK berikutnya bisa meningkatkan sinergitas, koordinasi dan saling membantu antar lembaga penegak hukum baik KPK, Kejaksaan, dan Polri dalam menangani perkara hukum. Hal tersebut, kata dia, akan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada tiga lembaga penegak hukum itu.
"Untuk itu KPK, Polri, dan Kejaksaan melakukan konsolidasi ke dalam, sinergi, dan koordinasi serta saling membantu dan jaga hubungan baik itu. Jangan sampai ada kesenjangan," tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi III DPR RI itu memuji lolosnya polisi wanita itu apalagi jika bisa menggantikan posisi Abraham Samad menjadi Ketua KPK.
"Ini adalah sesuatu yang baru jika ada seorang wanita menjadi pimpinan KPK. Dari dulu enggak pernah wanita menjadi pimpinan KPK," tuturnya.
Ruhut menyakini Basariah memiliki rekam jejak sebagai polisi yang baik dan bersih. Dan harus diingat, kata dia, surga di telapak kaki ibu.
"Jadi kita harus hormati wanita. Ingat, surga itu di telapak kaki ibu," tandasnya.