TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujanarko menyinggung kecilnya anggaran yang dimiliki lembaga antirasuah dalam menangani perkara serta menjalankan program pencegahan korupsi.
Menurut Direktur Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK itu, sampai 200 tahun ke depan pun, bila dengan skema anggaran seperti saat ini, kerja KPK tidak akan selesai.
"Kalau KPK kapasitasnya seperti sekarang ini, 200 tahun ke depan kerjanya juga tidak akan kelar. Seperti diketahui, KPK sampai sekarang hanya diberikan (anggaran) 00,3 persen dari total APBN," kata Sujanarko dalam tes uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Senin (14/12/2015).
Sujanarko lanjut membandingkan KPK Hongkong yang mendapatkan anggaran 0,4 persen dari total APBN-nya dalam hal menangani kasus korupsi.
Menurutnya, jika pemerintah serius untuk memberhangus rasuah, seharusnya soal anggaran KPK disesuaikan lagi. Tidak seperti sekarang ini.
"Ibaratnya kalau Berantas korupsi butuh fortuner 4000 cc tapi KPK saat saat hanya diberikan mobil seperti Bajaj yang 400 cc," sindirnya.