TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengagalkan peredaran narkotika yang diselundupkan masuk ke tanah air, oleh sindikat internasional sebanyak 2,8 ton sepanjang tahun 2015.
Namun, jumlah tersebut hanyalah 20 persen dari total yang diprediksi sudah beredar saat ini.
"Kami dapat data intelejen dari beberapa negara, narkoba yang kami sita (2,8 ton) itu hanya 20 persen dari jumlah yang masuk di negara kita," kata Kepada BNN, Komjen Pol Budi Waseso di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).
Buwas sapaan akrabnya itu juga memastikan, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan intelijen Tiongkok guna mendeteksi para mafia narkoba.
Dari info yang didapat, Budi menyebut barang daram dalam jumlah besar selalu dimasukkan melalui jalur laut.
"Saya kerjasama dengan intelijen China untuk mendeteksi mafia. Mereka bakal masuk melalui perairan," katanya.
Lebih lanjut dirinya mentargetkan bakal merevisi MoU antara BNN dengan TNI. Budi meminta agar korps militer tak ragu untuk mengeksekusi para bandar begitu memasuki perairan nusantara.
"Itu yang kita kerjasama dengan TNI, biar langsung eksekusi di lapangan, kapal dan orang-orangnya sekalian," katanya.