News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Calon Pimpinan KPK

ICW: Bu Basaria, Ada Nggak Titipan Kasus dari Polri?

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Pol. Basaria Panjaitan menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (15/12/2015). Sebanyak sepuluh capim KPK akan menjalani fit and proper test oleh Komisi III DPR RI yang berlangsung dari Senin (14/12/2015) hingga Rabu (16/12/2015). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta lima pimpinan baru KPK melepas seragam asalnya atau independen setelah resmi bertugas dan menangani kasus-kasus di komisi antirasuah.

Namun, hingga kini ICW dan sebagian publik masih khawatir dengan loyalitas dan independensi pimpinan baru KPK asal Polri, Irjen Pol Basaria Panjaitan, dalam penanganan kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan pejabat Polri.

"Dalam konteks Bu Basaria, kekhawatiran kami ini berkaitan dengan penanganan kasus yang melibatkan aparat penegak hukum khususnya kepolisian. Ada tidak titipan pihak Polri kepada Basaria untuk dia menangani dugaan korupsi di lembaga penegak hukum?" kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Emerson Juntho usai diskusi 'KPK Jilid IV' di Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

Menurut Emerson, jika ternyata ada 'titipan' dari Polri ke Basaria untuk penanganan kasus terkait Polri, maka benar dugaan selama ini bahwa ada pimpinan KPK yang bisa diintervensi.

"Apalagi kita juga dapat kabar, bahwa pihak Polri menyarankan Basaria fokus di bidang penindakan," ujarnya.

Jika benar hal itu terjadi, lanjut Emerson, maka KPK ke depan akan sulit untuk menangani kasus-kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan penegak hukum. Kalaupun menangani, maka sebatas kasus-kasus di luar penegak hukum.

"Seperti yang terjadi di KPK Jilid pertama dan KPK Jilid III akhir era Ruki, tidak ada satupun kasus yang melibatkan penegak hukum, dalam hal ini kepolisian yang ditangani oleh KPK. Kalau itu yang terjadi, fokus pemberantasan korupsi pastinya akan mengalami gangguan," keluhnya.

Emerson menegaskan, seharusnya pimpinan baru KPK atau Jilid IV, tak terkecuali Basaria Panjaitan, lebih berani masuk dalam menangani kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum atau yudikatif.

Ia mengharapkan Basaria Panjaitan tidak sekadar membantah adanya 'titipan' dari Polri tersebut. Namun, dijawab dengan membuktikan diri berani menangani kasus yang bersentuhan dengan korps asal saat bertugas di KPK.

"Bahwa ketika Basaria ingin menjadi pimpinan KPK, kasus penegak hukum juga harus bisa ditangani," tandasnya.

Emerson menolak menjawab benar atau tidaknya Basaria Panjaitan menjadi satu dari tiga orang calon pimpinan KPK yang mendapat rapor merah hasil penelusuran ICW.

Yang jelas, ia memastikan ICW akan kembali menjadi mitra kritis sekaligus pengawas atau 'KPK Tandingan' untuk lembaga anti-rasuah yang akan dipimpin oleh pimpinan Jilid IV.

"Kalau KPK layak diberi apresiasi, maka akan kami katakan itu. Tapi, kalau mereka offside atau melanggar, kami akan peringatkan juga bahwa anda melanggar dan Anda harus kembali ke jalan yang benar," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini