TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pokja Revolusi Mental Kemenko PMK, Helmy Fauzi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai 'Revolusi Mental' kepada masyarakat Indonesia guna mewujudkan cita-cita bangsa.
"Gerakan Revolusi Mental ini harus terus berjalan dari struktur yang paling atas, hingga masyarakat di tingkat bawah, dan kami akan lakukan itu secara berkesinambungan," ujarnya di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Menurut Helmy, gerakan Revolusi Mental yang merupakan gerakan seluruh masyarakat dan pemerintah dengan cara yang cepat, akan mengangkat kembali nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa.
Hal tersebut juga akan mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat.
Dalam artian lain, Helmy menjelaskan Revolusi Mental juga dapat diartikan sebagai gerakan yang mengubah cara pandang, pikiran dan sikap untuk berorientasi pada kemajuan dan kemoderenan Indonesia.
"Nanti yang terpenting itu, hasilnya akan terlihat pada integritas individu, etos kerja, dan sikap gotong royong setiap orang di sosial masyarakat," katanya.
Setidaknya, Kemenko PMK akan menerapkan delapan prinsip gerakan revolusi mental.
Diantaranya adalah, pelibatan masyarakat dalam program pemerintah, menjamin kesungguhan dan keberlanjutan gerakan revolusi mental serta berkoordinasi antar pusat dan daerah, serta beberapa hal lainnya.