Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Akhirnya perjuangan panjang itu berhasil dan kemenangan diperoleh mereka para pengidap Hepatistis C di tanah air.
Wajah sumrigah pun senyumnya lepas pun terlihat saat kabar gembira bagi pasien Hepatitis C, itu tersampaikan pada Senin (21/12/2015).
Saat itu ibu rumah tangga yang juga mengidap Hepatitis C tengah menjadi pembicara dalam diskusi "Kemenangan-kemenangan oleh penggagas petisi" Change.org, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Ia adalah Ayu Oktariani (29), penggagas petisi "Akses Obat Hepatitis C".
Perjuangan panjangnya bersama teman-teman pengidap Hepatitis C menang, karena suara mereka didengarkan pemerintah khususnya Kementerian kesehatan.
"Hari ini, pas banget momentumnya. Tahun ini mau ditutup dengan informasi yang menyenangkan, hal-hal yang baik bukan saja untuk saya. Tetapi lebih banyak masyarakat Indonesia yang terkena Hepatitis C," ucap Ayu yang tak bisa menutupi kebahagiannya yang luar bias usai berjuang panjang dan berkorban untuk memperoleh hak akses obat murah.
Ayu adalah seorang ibu rumah tangga yang hidup dengan Hepatitis C dan HIV dalam tubuhnya selama enam tahun.
Ia, seorang orang tua tunggal yang memiliki seorang buah hati yang menjadi kebanggannya.
Kata Ayu, HIV yang diidapnya dapat tertangani dengan baik dan hidup sehat.
Namun, tidak demikian dengan Hepatitis C yang menggerogoti tubuhnya, sangat tidak tersentuh pengobatan. Kenapa?
"Karena obatnya sangat mahal," demikian perempuan berkacamata ini mengisahkan awal perjuangannya.
Perjuangan pertamanya untuk pengidap Hepatitis C bermula pada tahun 2012 lalu.
Ayu membuat Petisi yang sukses mendorong perusahaan farmasi raksasa turunkan harga obat Hepatitis C.