News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota FPI Coba Masuk ke Lokasi Acara Penganugerahan Tokoh FTI Cari Dedi Mulyadi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menghampiri pria hilang ingatan tanpa memakai busana dan terlantar di Jalan Cikopo Purwakarta, Jumat (1/5/2015).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Tak puas hanya melakukan sweeping di pintu masuk Taman Ismail Marzuki (TIM), anggota Front Pembela Islam (FPI) pun merangsek masuk ke dalam lokasi ‎acara Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia.

Dalam acara yang digelar di kawasan TIM tersebut, dijadwalkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan hadir.

Pantauan Tribunnews.com, para anggota FPI itu mencoba masuk ke Graha Bhakti Budaya, kawasan TIM untuk mencari Dedi Mulyadi.

Namun, anggota FPI tersebut tidak dapat masuk ke lokasi acara penganugerahan tokoh Federasi Teater Indonesia 2015 karena dihalau aparat kepolisian.

‎Para aparat kepolisian pun hingga saat ini masih berjaga-jaga di kawasan TIM.

Sebuah kendaran taktis pun turut diparkir di kawasan TIM untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya diberitakan, setiap kendaraan khususnya roda empat yang hendak masuk ke Taman Ismail Marzuki diminta membuka kaca mobilnya oleh sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang berdiri di depan pintu masuk.

Rupanya, anggota FPI tersebut sedang melakukan sweeping terhadap seluruh pengunjung TIM.

Para anggota FPI yang mengenakan atribut serba putih dan mengenakan peci tersebut mencari Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang ‎hendak menghadiri acara Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia di kawasan TIM.

‎Pengurus FPI, Abdul Majid, membenarkan pihaknya melakukan sweeping terhadap pengunjung TIM.

Dikatakannya, hal itu dilakukan untuk memastikan agar Dedi tak menginjakkan kaki di Jakarta.

"Ini bukan cuma FPI, tapi seluruh masyarakat muslim dari Cikini, Kwitang, Kalipasir dan sekitarnya. Kam menolak Dedi Mulyadi menginjakan kaki di tanah Jakarta," kata Abdul.

‎Abdul menuturkan pihaknya sudah tidak dapat mentolerir tindakan Dedi yang telah membawa tindakan syirik di Purwakarta.

Menurut pihaknya, Dedi telah membuat seribu patung yang telah mendekati perbuatan syirik.

"Kalau mau damai, stop kebijakan musyrik itu. Hancurkan patung di Puwakarta," kata Abdul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini