TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengaku tidak bekerja secara maksimal dalam mengantisipasi kemacetan saat libur Natal tahun ini.
Hal ini dibuktikan kurangnya koordinasi antara operator jalan tol, korlantas, dan kepolisian dalam mengurai kemacetan di beberapa ruas jalan tol.
"Harus diakui kita belum optimal skenario terhadap situasi seperti itu (kemacetan)," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Sugihardjo memaparkan jumlah angkutan umum yang tersedia memang tidak sebanyak dibandingkan mudik lebaran.
Selain itu banyak pihak tidak melayani angkutan gratis, karena banyak masyarakat juga memilih memakai kendaraan pribadi.
"Pemerintah termasuk dunia usaha tidak menyediakan mudik gratis, jadi masyarakat bisa tertampung operator angkutan umum, BUMN dan swasta yang ada," ujar Sugihardjo.
Sugihardjo menambahkan dari sisi lain, waktu libur Natal bersamaan dengan Maulid Nabi. Hal itu membuat masyarakat yang ingin berlibur semakin tinggi sampai akhir pekan.
"Demand pengguna kendaraan pribadi juga meningkat. Libur bersamaan tidak ada cuti, berangkat Rabu siang sampai Kamis. Penumpukan sesaat membuat over capacity," papar Sugihardjo.