Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Wakapolri Komjen Budi Gunawan serta Irwasum Komjen Dwi Priyatno merupakan calon kuat kapolri pengganti Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 24 Juli 2016.
Sementara itu, ada pula jenderal bintang tiga lainnya yang berpeluang menjadi kapolri namun peluang itu kecil karena mereka lebih dulu pensiun dari pada Badrodin, para jenderal itu yakni:
- Kepala BNPT Komjen Saud Usman Nasution angkatan 1981 yang pensiun pada 25 Februari 2016
- Kabaintelkam Komjen Djoko Mukti Haryono angkatan 1981 pensiun pada 17 April 2016
- Kabareskrim Komjen Anang Iskandar angkatan 1982 yang pensiun padan 18 Mei 2016.
Untuk diketahui BNPT dan BNN merupakan badan diluar kepolisian namun kepalanya adalah jenderal polisi bintang tiga aktif.
Mereka pun mempengaruhi mutasi di tubuh Polri yang berimbas pada pergeseran posisi jenderal bintang dua dan tiga.
Kompolnas menekankan calon kapolri baru haruslah yang masa aktifnya sekita 2-2,5 tahun sebelum pensiun sehingga benar-benar bisa bekerja dan melakukan pembenahan serta perubahan-perubahan yang lebih baik.
Jika ditengok saat ini ada beberapa jenderal bintang tiga yang masa aktifnya masih lama namun kurang dari dua tahun mereka ialah Irwasum Komjen Dwi Priyatno angkatan 1982 yang akan pensiun pada 12 November 2017.
Serta Wakapolri Komjen Budi Gunawan angkatan 1983 pensiun pada 11 Desember 2017. Ada juga Kepala BNN Komjen Budi Waseso angkatan 1984 yang baru akan pensiun pada 19 februari 2018.
Masing-masing dari mereka memiliki pertimbangan, dimana Budi Gunawan pernah dibatalkan sebagai Kapolri.
Lalu Budi Waseso tidak pernah menjadi Kapolda tipe A, melainkan hanya sekali menjadi kapolda tipe B, yakni Kapolda Gorontalo.
Nama-nama lain jenderal bintang tiga dan jenderal bintang dua yang mungkin dipromosikan menjadi jenderal bintang tiga yakni Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, Assisten Operasi Kapolri, Irjen Unggung Cahyono, Kalemdikpol Komjen Syafruddin, Kabarhakam Komjen Putut Eko Bayuseno, dan sekretaris utama Lemhanas, Komjen Suhardi Alius.
Dikonfirmasi soal dua calon kuat kapolri yakni Budi Gunawan dan Dwi Priyatno, Komisioner Kompolnas, Adrianus Meliala menjawab keduanya sama-sama memiliki peluang.
"Yang jelas kami akan ajukan nama dengan pertimbangannya. Pak Budi Gunawan tentu berpeluang, ada keberatan dan kelebihannya. Pak Dwi, Irwasum juga demikian, kemudian terserah presiden untuk menimbangnya, karena kami tidak dalam posisi itu," beber Adrianus, Senin (4/1/2016).
Disinggung soal potensi Budi Gunawan apakah berpeluang besar meski dulu sempat mendapat sorotan dari masyarakat karena ditersangkakan KPK dan menang di sidang praperadilan atas status tersangkanya, Adrianus mengatakan hal itu masuk dalam bahan pertimbangan.
"Itu juga jadi salah satu pertimbangan, tetap nanti pemilihnya presiden. Pak Budi Gunawan akan tetap diwawancara meski ujungnya presiden yang menentukan. Yang penting proses tata negara harus jalan. Ketika Kompolnas membantu presiden untuk mengusulkan calon kapolri, mungkin presiden punya calon sendiri dan tidak melihat usulan kami," tambahnya.(*)