News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Biar Saja ISIS Mengklaim, Kami Akan Tangani Dulu yang di Dalam Negeri

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fahir mengatakan bahwa ISIS dipersilakan saja untuk mengklaim bertanggungjawab atas aksi terorisme di Pos Polisi Thamrin dan penembakan di Menara Cakrawala kemarin.

Namun, pihaknya akan tetap berfokus pada keadaan di dalam negeri.

"Itu kan hanya klaim mereka. Silakan saja. Lagian Kapolda kan mereka mengklaim saat Kapolda sudah bicara," ujar Fahir di kawasan Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Fahir menjelaskan bahwa saat ini, dunia sedang memuji kehebatan aparat di Indonesia karena cepat dan sigap menangani aksi terorisme tersebut.

Sehingga masyarakat Indonesia perlu mengapresiasi kinerja kepolisian.

Selain itu, Fahir juga mengatakan bahwa pihaknya akan menemani presiden untuk berbicara dengan kedutaan besar negara lain yang warganya menjadi korban dalam aksi yang terjadi Kamis (14/1) kemarin.

"Kemarin sudah bicara dengan wakil dari Kanada. Mungkin nanti kami akan temani beliau (presiden) untuk bertemu dengan perwakilan negara lain,"katanya

Sebelumny, kelompok ISIS akhirnya resmi mengklaim serangan penembakan dan bom bunuh diri di Sarinah, Jakarta.

Sydney Morning Herald mengatakan klaim tersebut diunggah melalui Twitter pada Kamis (14/1/2016) malam.

Menurut unggahan yang diperlihatkan oleh The Guardian, terlihat pernyataan tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan berlogo "Islamic State"

Berikut sepenggal isi pernyataannya:

"Sekelompok militan khilafah di Indonesia telah menargetkan sekumpulan aliansi kafir yang melawan ISIS di Jakarta, melalui pemasangan beberapa alat peledak yang kemudian meledak, serta empat militan lainnya menyerang menggunakan senjata api dan sabuk peledak."

Namun, dalam pernyataan itu, ISIS menyebutkan bahwa ada 15 orang yang terbunuh. Berbeda dengan pernyataan kepolisian setempat yang mengatakan bahwa korban tewas berjumlah tujuh orang.

Kelompok intel basis AS, SITE Intelligence Group, mengatakan pernyataan itu juga menyebar di grup-grup pesan berbalas Telegram yang pro-ISIS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini