TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Soekarno Hatta hingga kini masih menetapkan siaga kuning dan belum mengendurkan pengamanan.
Belum ada tanda peningkatan menjadi siaga merah pasca kejadian bom bunuh diri dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Bandara Soekarno Hatta langsung mengintensifkan proses patroli kawasan terminal pasca terjadinya aksi teror di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) siang.
"Jadi secara teknis pengamanan, sebetulnya tidak ada yang berubah sejak status bandara ditetapkan menjadi kuning. Hanya saja, patroli pengamanan jadi ditingkatkan, " ujar Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta, Zulfahmi.
Zulfahmi menuturkan, sama sekalu belum ada indikasi status Bandara Soekarno Hatta akan menjadi merah setelah serangan di Jalan MH Thamrin tadi.
"Siaga merah itu baru ditetapkan kalau negara sudah gawat darurat, dan sudah ada peristiwa terorisme di bandara, " kata Zulfahmi lagi.
Kementerian Perhubungan sendiri sebelumnya pada Desember 2015 sudah memanggil pihak bandara untuk meningkatkan pengamanan pasca ancaman Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
PT Angkasa Pura II juga sudah diminta bekerjasama dengan seluruh elemen TNI untuk pengamanan bandara. Terminal 1 akan dijaga oleh TNI Angkatan Darat, Terminal 2 oleh TNI Angkatan Laut, dan Terminal 3 oleh TNI Angkatan Udara.
Setiap terminal diamankan oleh 100 anggota TNI, dibantu 2.000 petugas keamanan bandara, termasuk petugas keamanan outsource.
Brigade Mobil (Brimob) Polri bersenjata juga sudah diturunkan untuk membantu proses pengamanan, beserta unit K9 (anjing-red) untuk membantu. (Banu Adikara)