Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban bom se-Indonesia yang tergabung dalam Yayasan Penyintas meminta kepada pihak berwenang dan masyarakat umumnya, untuk tidak membalas aksi kekerasan dengan kekerasan.
Menurutnya, hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.
"Jangan balas kekerasan dengan kekerasan. Tidak akan menyelesaikan masalah. Tetap tenang dan jangan gegabah," ujar Ketua Yayasan Penyintas, Sucipto Hari Wibowo di Thamrin, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Sucipto yang merupakan korban Bom Kuningan di depan Kedubes Australia, mengharapkan pemerintah, khususnya kepolisian terus mengejar para pelaku teror agar tidak terulang aksi terorisme dikemudian hari.
Ia pun memgucapkan belasungkawa terhadap para korban dalam peristiwa serangan teroris di Jalan MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Ia berharap untuk korban lukan bisa secepatnya diberi kesembuhan.
"Kami turut berbelasungkawa kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Nantinya, para keluarga akan kami ikutsertakan dalam yayasan dan berjuang bersama untuk mencapai kesempurnaan," ungkapnya.
Yayasan Penyintas dan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) juga menggelar aksi tabur bunga di dekat Pos Polisi Thamrin tempat peledakan bom terjadi.