News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Gafatar

Pemerintah Akan Bina Eks Pengikut Gafatar

Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anak bermain dengan riangnya di lokasi berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.00 WIB. Sebanyak 2164 jiwa terduga eks Gafatar yang terusir dari sejumlah wilayah di Kalimantan Barat akan dipulangkan ke daerah asalnya menggunakan beberapa Kapal Republik Indonesia. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Adi Toegarisman yang merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pakem (Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat) menyebut pihaknya akan mengefektifkan pembinaan kepada mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Pembinaan tersebut berlangsung setelah terbit surat keputusan bersama yang ditandatangani jaksa agung, menteri dalam negeri, dan menteri agama.

"Setelah nanti ada pelarangan kami akan bina mantan ajaran ini," kata Adi Toegarisman di Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Adi mengharapkan pembinaan yang dilakukan setelah ada pelarangan, akan membuat Gafatar tidak menyebarkan kembali paham ajarannya.

Dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan kepada pengikut Gafatar seperti yang terjadi di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Sebetulnya mereka itu saudara kita yang tersesat jalan," katanya.

Organisasi masyarakat Gafatar mulai menarik perhatian publik setelah terkait dengan hilangnya beberapa orang. Termasuk dokter Rica Tri Handayani dan anak balitanya, Zafran Alif Wicaksono yang hilang dari keluarganya di Yogyakarta, kemudian ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini