TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Mulyanto tampak tegar kehilangan sang anak, Rico Hermawan (21).
Rico merupakan korban meninggal teror di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu.
Menggunakan kemeja batik lengan panjang, Jumat (22/1/2016) sore, Joko hadir ke Mabes Polri menemui Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti bersama keluarga korban lainnya Sugito dan Rais untuk menerima santunan.
Tampak Joko duduk satu meja dengan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Wakapolri Komjen Budi Gunawan, dan Irwasum Komjen Dwi Prayitno. Selama acara, mereka terlibat berbagai perbincangan.
"Iya tadi sempat bincang-bincang dengan pak Kapolri, tadi tanya soal keseharian Rico. Dan bagaimana saya tahu Rico jadi korban. Bincang biasa saja, beliau mengucapkan belasungkawa," tutur Joko.
Ketika ditanya apakah sebelum kehilangan sang anak, Joko mendapat gelagat aneh atau firasat mencurigakan?
Ia menjawab tiga hari sebelum itu, sang anak tampak malas-malasan, tidak seperti biasanya.
Bahkan awalnya ketika diminta mengantarkan sang ponakan, Anggun Kartikasari (24) untuk melamar kerja, Rico menolak. Namun karena permintaan dari Joko, Rico mau mengantarkan Anggun. Hingga akhirnya nyawa Rico berakhir di pos polisi Sarinah, dan Anggun pun turut menjadi korban.
"firasat sih tidak ada, tapi saya liat dua sampai tiga hari setelah kejadian, dia (Rico) males-malesan. Dibangunin susah, pokoknya badannya Males terus, tidak seperti biasanya, disuruh apa-apa tidak mau," tutur Joko.
Joko menambahkan terakhir kali bertemu sang anak, yakni pagi harinya. Disaat mereka terlibat perbincangan bertiga antara Joko, Rico, dan Anggun.
"Paginya saya, Anggun, dan Rico ketemu. Anggun minta izin saya, minta Rico mengantarkannya ngelamar kerja. Awalnya Rico tidak mau malas-malasan, tapi akhirnya setelah dibujuk Rico mau juga. Dan berangkatlah mereka (Anggun serta Rico)," tambahnya.
Ditanya soal akan digunakan untuk apa santunan yang diberikan oleh Kapolri, Joko menjawab belum tahu. Yang pasti ia akan menggunakan untuk keperluan 40 hari Rico serta lainnya.
Untuk diketahui, Rico merupakan sepupu Anggun. Anggun berasal dari Kendal, Jawa Tengah. Sebelum tewas, Rico dan Anggun menggunakan motor Honda Supra.
Rencananya, Rico yang memboncengi Anggun akan memenuhi undangan interview salah satu perusahaan di kawasan Sarinah.