Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu,Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyebut ada tiga WNI yang menjadi pimpinan ISIS di Suriah. Ketiga tokoh itu yakni Abu Jandal, Bahrun Syah dan Bahrun Naim.
"Abu Jandal, Bahrun Syah dan Bahrun Naim itu tiga WNI yang punya peran penting di Suriah," kata Badrodin, Jumat (22/1/2016) malam di Mabes Polri.
Jenderal bintang empat ini membeberkan peran mereka, untuk Bahrun Syah di Siriah ia adalah leader atau pimpinan serta yang mengirimkan dana untuk membeli senjata ke Indonesia.
"Bahrun Syah, dia leader di sana, sayap militer. Ini yang kirim dana ke kelompok dua (penyedia senjata) ke Indonesia," ungkap Badrodin.
Lalu Bahrun Naim menurut Badrodin ialah orang yang ahli IT dan sangat jago dalam berpropaganda. Bahkan berdasarkan patroli Cyber Crime Mabes Polri, hampir setiap hari Bahrun Naim melakukan propaganda.
Lantaran ahli dalam bidang IT, Bahrun Naim sangat aktif dalam berkomunikasi dengan jaringan mereka di Indonesia, termasuk untuk urusan pemasok senjata.
"Dia (Bahrun Naim) memahami betul IT. Ini yang aktif di dalam memberikan komunikasi dengan jaringan di Indonesia," tambahnya.
Untuk diketahui, sekilas soal Bahrun Naim, ia sempat ditangkap atas kasus teror ketika kedatangan Presiden AS, Obama ke Indonesia pada 2010 silam. Kala itu dari tangannya didapati ratusan peluru. Atas aksinya ia dihukum dua tahun enam bulan penjara.
Lalu tahun 2013 Bahrun Naim ke Siriah. Dan berdasarkan orang-orang yang diwawancara oleh Polri usai kembali dari Siriah mereka membenarkan memang Bahrun Naim yang koordinir ISIS di Indonesia.