News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AM Putut Prabantoro: Indonesia Harus Memiliki Tradisi “Impossible Dream”

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Diskusi Terbatas dari Universitas Atmajaya, A Agus Triyogo, saat membuka diskusi dan memberikan penjelasan pada Jumat (29/1/2016).

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Masyarakat Indonesia harus dibiasakan mempunyai mimpi besar yang mustahil (impossible dream), agar negara ini dibangun bukan hanya berdasarkan rutinitas dan “asas menyerah kepada nasib” tetapi ditentukan oleh mimpi besar.

Memiliki mimpi besar nan mustahil akan membentuk budaya kerja keras, tidak kenal lelah, cinta akan bangsa dan negara dan mimpi besar yang muncul dari diri sendiri menjadi modal membangun sebuah bangsa yang besar.

Demikian dijelaskan Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), AM Putut Prabantoro, dalam uraiannya kepada peserta diskusi terbatas dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada Jumat (29/1/2016).

Ia menjelaskan, dilahirkan sebagai bangsa Indonesia, berasal dari sebuah suku, pemeluk agama tertentu dan dengan memiliki orangtua dalam berbagai kondisinya, merupakan suatu anugerah semata. Menjadi warga negara dan bangsa Indonesia merupakan suatu anugerah yang tidak dapat dinilai hanya dengan membandingkan dengan suatu ideologi tertentu.

“Situasi dan kondisi ketika kita semua dilahirkan adalah sebuah anugerah semata. Tidak ada yang dapat menjelaskan ketika dan mengapa kita dilahirkan dalam situasi dan kondisi seperti itu. Tidak ada seorangpun dapat menentukan situasi dan kondisi sempurna saat dilahirkan. Semua merupakan anugerah semata dan anugerah itu merupakan modal kita untuk membangun bangsa dan negara di mana kita dilahirkan,” ujar AM Putut Prabantoro.

Putut Prabantoro yang juga Konsultan Komunikasi Politik itu menjelaskan lebih lanjut bahwa, anugerah itu menjadi modal bagi seluruh rakyat Indonesia untuk membangun dan meneruskan mimpi yang sudah dibangun oleh para pendiri bangsa. Semua warga negara harus memiliki mimpi yang besar dan bahkan mustahil agar mimpi para pendiri bangsa Indonesia terwujud.

“Apakah kita bisa bermimpi bahwa bangsa dan negara Indonesia terbebas dari korupsi? Para ahli mengatakan Indonesia tidak mungkin terbebas dari korupsi karena para penyelenggara dan para penegak hukum justru melakukan korupsi. Kalau semua rakyat kelas bawah, menengah dan kelas atas tidak memiliki mimpi besar atas terhapusnya korupsi dari Indonesia, harapan itu tidak akan pernah ada dan tidak pernah terwujud sampai kapanpun,” ujar Putut Prabantoro yang juga Staf Ahli Komunikasi Publik (Pokja) Badan Keamanan Laut RI (Bakamla).

Kemerdekaan yang didapatkan bangsa Indonesia ada, demikian Putut Prabantoro menambahkan, karena para pemimpin bangsa dan pendiri negara memiliki the impossible dream – mimpi yang besar dan mustahil. Oleh karena itu, generasi yang lahir di Indonesia harus dibiasakan untuk memiliki mimpi besar dan mustahil agar kemudian kelak mereka akan merealisasikannya di kemudian hari.

Sebagai tindak lanjut, para orang tua sekarang memiliki kewajiban untuk memberi modal kepada anak-anaknya sebuah tradisi mimpi besar dan bukan warisan korupsi ataupun warisan kemiskinan atau ketidakberdayaan. Kemelaratan atau ketidakberdayaan hanya bisa diubah dengan sebuah mimpi besar. Indonesia harus memulai memberi modal kepada anak-anak generasi sekarang sebuah dan kebiasaan mimpi besar agar mimpi Indonesia sebagai bangsa besar juga terwujud.

“Cara yang paling mudah untuk menjelaskan apakah itu sebuah sebuah mimpi besar dan mustahil adalah dengan mewujudkannya dalam perbuatan. Jika orang lain tidak percaya dengan omongan kita, buatlah mereka percaya dengan apa yang kita kerjakan atau lakukan. Para pemimpin bangsa sudah terlampau banyak bicara tetapi tidak menunjukan ujud mimpi yang senyatanya,” tegas Putut Prabantoro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini