Beberapa saat setelah dibawa Masinton dalam mobilnya, Dita melihat kendaraan itu telah mendekati apartemen miliknya di bilangan Cawang.
"Karena sudah dekat apartemen, saya minta turun tapi dia malah bawa mobil masu ke jalan tol," tutur Dita.
Karena kepalanya pusingĀ dan tidak tahan lagi dengan cercaan dari Mansinton, Dita memukul-mukul dashboard mobil yang ditumpanginya.
"Lalu dia pukul saya dua kali dengan tangan kirinya," sebut kader Partai Nasdem DPW DKI Jakarta itu.
Dita yang merasa kesakitan karena pemukulan itu, langsung menangis dan hendak menelepon temannya.
Masinton yang melihat stafnya hendak menelepon langsung merampas telepon genggam milik Dita.
Merasa kesal setelah dipukul dan telepon genggamnya dirampas, Dita mengaku sempat mencoba mengambil alih kendali setir mobil.
Upaya Dita yang membuat mobil itu hampir kehilangan kendali, membuat Masinton menghentikan laju kendaraannya dan mengembalikan telepon genggam milik tenaga ahlinya.
Melihat telepon genggamnya telah dikembalikan dan mobil yang membawanya berhenti, Dita langsung keluar.
Saat keluar dari mobil Masinton, Dita menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada Husni, supir anggota DPR itu.
Beberapa saat setelah mengadu pada Husni, Dita memberhentikan taksi dan dibawa ke Mapolsek Jatinegara.
Dari kantor polisi itu, Dita diminta melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah Budi Asih, Cawang, Jakarta.
Dari rumah sakit, Dita kembali ke Mapolsek Jatinegara dan dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP). Polisi kemudian memintanya kembali pada Sabtu (23/1/2016).
Seusai melaporkan dugaan penganiayaan, perempuan 27 tahun itu, menjalani rawat inap di Rumah Sakit Aini selama tiga hari.