TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meminta pendampingan hukum ke Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan untuk Keadilan (LBH APIK) Dita Aditia Ismawati, Tenaga Ahli Anggota DPR Masinton Pasaribu, menceritakan secara lengkap peristiwa dugaan penganiayaan yang terjadi kepada diri.
Menurut Dita, kejadian bermula pada Kamis (21/1/2016), saat dia dan temannya sesama kader Partai Nasdem tengah menghabiskan malam di sebuah bar bilangan Cikini, Jakarta.
Tiba-tiba, cerita Dita, Masinton menghubunginya dan menanyakan keberadaannya.
Setelah memberi tahu lokasinya kepada Masinton, anggota Komisi III DPR itu menanyakan lagi tujuan Dita berkumpul dengan temannya di sana.
"Ngapain lo di sana," kata Dita Aditia Isnawati menirukan ucapan Masinton di kantor LBH APIK, Jalan Raya Tengah, Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Menanggapi pertanyaan atasannya, Dita menjawab dia dan temannya hanya sekedar bercengkrama.
Tidak lama setelah Dita menjawab pertanyaan tersebut, Masinton menyuruh supirnya masuk ke dalam bar tersebut untuk mengajak pulang.
Setelah Dita keluar, sebutnya, Masinton kembali meluapkan emosinya.
"Ngapain loe masih di luar malam-malam gini, malu-maluin aja," kata Dita kembali menirukan perkataan Masinton.
Anggota Komisi III DPR itu pun langsung meminta tenaga ahlinya masuk ke dalam mobil dan menyuruh Husni, supirnya mengambil mobil Dita yang terparkir di kantor DPW Partai Nasdem DKI Jakarta, bilangan Gondangdia, Jakarta.
Kemudian, Masinton yang semula mengatakan hendak mengantar pulang tenaga ahlinya ke sebuah apartemen bilangan Cawang, Jakarta, tutur Dita, malah membawanya mengitari Ibukota Indonesia.
Selama perjalanan itu, Dina menyebutkan Masinton terus menanyakan isi pembicaraan tenaga ahlinya dengan temannya di bar itu.
"Ceritain apa lo sama mereka," tiru Dita.
Sembari menanyakan isi obrolannya dan temannya, Dita mengaku dia terus dimaki oleh atasannya.