"Setelah ditonjok, saya memaksa turun karena mau lapor polisi. Saya turun, masuk taksi, kemudian diantar ke Polsek Jatinegara. Saya lapor polisi lalu diantar ke RSUD Budi Asih untuk membuat visum. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari. Pihak kepolisian yang ambil hasil visum," ujar Dita.
Menurut penuturannya, penganiayaan itu bukanlah yang pertama kalinya.
Pada 17 November 2015, Masinton pernah memukulnya di apartemen.
Masinton meminta jalan damai, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Sementara itu, Wibi Andrino menampik kabar bahwa Dita sedang mabuk berat ketika berada di dalam mobil bersama Masinton.
"Ah tidak benar itu. Mana ada orang mabuk bisa membuat BAP di kantor polisi," ucap Wibi.(Kristian Erdianto)