News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Akbar Setuju Syarat Calon Ketua Umum Golkar Dilonggarkan

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GOLKAR SEGERA MUNAS - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung bersama tokoh dan sesepuh Partai Golkar adakan jumpapers di Akbar Tandjung Intettute, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015). Tokoh dan senior Partai Golkar mendesak agar kedua kubu segera melakukan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada awal 2016. Hal itu untuk semakin hancurnya partai Golkar kerena dualisme pengurusan. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan sangat mungkin syarat pencalonan ketua umum Golkar diperlonggar.

Terutama wacana pengurangan dukungan dari DPD 1 dan DPD II Partai Golkar sebagai syarat mengusung calon ketua umum Golkar.

Apalagi syarat dukungan yang berlaku selama ini minimal 30 persen suara.

"Bisa saja jadi 15 persen atau 20 persen. Asal dirinya terpanggil untuk menjadi ketua umum Golkar serta mau memajukan Golkar dan banyak dukungan, saya rasa bisa-bisa saja terjadi," ujarnya di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Rabu (3/2/2016)

Menurut Akbar, hal tersebut dapat dilakukan sesuai dengan perdebatan yang berkembang dalam rapat yang dilakukan oleh Sterring Commitee (SC) Musyawarah Nasional Golkar, karena yang berhak untuk menentukan materi Munas berada di SC yang akan dipilih oleh DPP.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Fadel Muhammad mengatakan syarat menjadi calon ketua umum sangat berat karena harus diusung 30 persen.

"Terlalu berat. Itu dibuat saat di Bali. Saya Ketua Riau, saya enggak bikin begitu. Harus kita longgarkan. 5-10 persen. Jangan terlalu banyak supaya banyak tokoh muda yang maju jadi calon," kata Fadel.

Menurut Fadel, banyak calon yang bermunculan di publik dapat terganjal di Munas. Ia memprediksi Munas nanti hanya akan muncul dua atau tiga kandidat ketum. "Cost politik mahal. Sebanyaknya calon yang ada sekitar 40-60 tahun," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini