TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PPP Kubu Djan Faridz Bidang Kominfo, Ahmad Gazali menilai bahwa acara Rembug Nasional yang akan diadakan oleh Rommahurmuziy atau Rommy di Pondok Gede, Jumat (5/2) sore merupakan manuver jahat untuk mengelabui pemerintah.
"Rembug Nasional itu kan memakai nama PPP Muktamar Bandung, sedangkan Muktamar Bandung sudah tidak ada. Ini manuver jahat Rommy, tipu muslihat antek-anteknya untuk dilirik oleh pemerintah," katanya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Ahmad menjelaskan kubu Rommy tidak seharusnya menggelar acara yang mengatasnamakan PPP, pasalnya, dalam putusan MA No 504 dan 601, telah dibuktikan bahwa kubu PPP yang paling sah adalah hasil Muktamar Jakarta dengan Ketum Djan Faridz dan Sekjen Dimiyati.
"Kalau pakai atas nama mantan pengurus Surabaya atau paguyuban tidak masalah. Tapi kalau pakai nama PPP, ini bermasalah," katanya.
Pemerintah, lanjut Ahmad, diharapkan tidak menggubris acara yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede tersebut.
Jika pemerintah mendukung dengan turut serta hadir, maka pemerintah sudah terkecoh sebanyak dua kali oleh kubu Rommy.
"Jangan sampai pemerintah mendukung apapun kegiatan Rommy atas nama PPP. Manuver politik Rommy sangan kekanak-kanakan dan abal-abal," ujar Ahmad.
Dirinya juga mengimbau kepada kader PPP untuk tidak turut serta dalam agenda tersebut, karena sudah menyalahi peraturan partai dan tidak mempunyai legal standing.
Dia juga akan mengancam akan membubarkan paksa jika kegiatan tersebut tetap dilaksanakan.
"Kalau polisi tidak bisa melarang, biar kami dan Anggota Muda Ka'bah (AMK) yang akan membubarkan acara itu," kata Ahmad.