TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uni Eropa (UE) masih terus mempertimbangkan permintaan dari pemerintah Indonesia, agar Warga Negara Indonesia (WNI) bisa bebas visa mengunjungi negara-negara di Uni Eropa.
Duta Besar UE untuk wilayah Indonesia dan Brunei Darusalam, Vincent Guerend, mengakui bahwa tidak mudah untuk memutuskan hal tersebut.
Walaupun demikian, menurutnya selama ini sebagian besar permintaan visa dari Indonesia selalu dipenuhi.
"Belakangan ini, sembilan puluh sembilan persen permintaan visa, disetujui, dan sebagian besarnya dikeluarkan dalam waktu dekat," ujarnya kepada wartawan, usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf kalla, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).
Hubungan Indonesia dengan EU selama ini adalah hubungan yang menguntungkan.
Ia mengatakan, perdagangan Indonesia dengan EU selalu surplus, dan masih bisa terus dikembangkan mengingat Indonesia punya banyak potensi.
UE juga mengapresiasi paket kebijakan yang dikeluarkan selama ini, terutama mengenai deregulasi soal "negative list," dan menurutnya kebijakan itu bisa mendongkrak kerjasama antara Indonesia dengan UE.
"Ada keinginan kuat dari Uni Eropa, untuk menambah investasi, di semua area, di infrastrukstur, finansial dan turisme," katanya.
"Kami bicara banyak dengan Wakil Presiden, dan kami sepakat untuk melanjutkan pertemuan," ujarnya.