TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada hal yang berbeda pada saat Pembekalan Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan I Tahun Ajaran 2024 kali ini.
Melalui Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Dr Rudi Darmoko, Yayasan Kesehatan Mental Keluarga (YKMK) bersama Bening Psikologi meluncurkan program bertajuk "Workshop Kesehatan Mental untuk Mewujudkan Anggota POLRI Tangguh dan Keluarga Harmonis.”
Program ini merupakan bagian dari komitmen YKMK untuk mendukung kesehatan mental keluarga dan masyarakat.
"Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Semua hal yang baik kami yakini bersumber dari kondisi kesehatan mental keluarga yang baik pula. Melalui program dan pembekalan ini, kami berharap dapat lebih meningkatkan kinerja anggota Polri ke depannya. Kami meluncurkan program ini untuk membantu keluarga-keluarga yang mungkin sedang menghadapi masalah kesehatan mental atau ingin lebih meningkatkan lagi kualitas hidup mereka," ujar Pembina YKMK, Vily Rudi Darmoko, pada pembukaan acara.
Program YKMK bersama Bening Psikologi menyampaikan tiga materi utama:
1. Pemahaman dasar mengenai Dunia Teknologi Pikiran (Mind Technology).
2. Pemahaman Teknik Dasar Menghilangkan Emosi Negatif melalui metode “Ultimate SBMS Emotional Freedom Techniques” USEFT.
3. Pemahaman Bahasa Kasih dan Praktek dalam meningkatkan kualitas keharmonisan Keluarga
YKMK bersama Bening Psikologi juga bekerja sama dengan profesional kesehatan mental untuk memberikan pelayanan yang komprehensif.
"Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia," kata Ludwina Marillyn Widiastrid sebagai Ketua Yayasan.
Suasana ruangan menjadi haru saat Vily Rudi Darmoko menerapkan secara langsung penggunaan metode USEFT dalam membantu menghilangkan phobia akut atas kupu-kupu yang diderita oleh anggota Polwan lebih dari 15 tahun lamanya.
“Saya masih tidak percaya bahwa saya sembuh dari phobia ini, karena sebelumnya saya sangat takut dan phobia berat terhadap kupu-kupu, setelah menggunakan metode USEFT saya merasa tenang dan sekarang berani memegang kupu-kupu,” ungkap Bripda Tansa Tresna yang merupakan anggota Polwan tersebut.
Agus EH yang merupakan Kepala Bening Psikologi sekaligus founder SBMS Institute menyampaikan kegiatan ini bukanlah yang pertama.
"Sebelumnya kami melaksanakan kegiatan serupa pada Polres Cilacap, Sespimma Lemdiklat Polri dan Polres Tangerang Selatan," katanya.
Menurut dia metode USEFT yang pihaknya ajarkan sudah banyak sekali membantu korban yang mengalami trauma berat yang terdampak akibat dari tindak pidana asusila, korban kecelakaan, korban kekerasan dalam rumah tangga, korban pelecehan seksual, keluarga kurang harmonis yang diujung perceraian, korban yang mengalami depresi pada saat peristiwa Bom Bali dan JW Marriot serta permasalahan psikosomatis lainnya.
"Allhamdullilah kami dapatkan hal ini cukup banyak membantu memulihkan kesehatan mental semua korban tersebut.”
“Metode USEFT ini juga telah diajarkan pada banyak personil Polri, pada beberapa pekan lalu dipraktekan serta dirasakan manfaatnya oleh banyak Personil Polres Tangsel, karena terbukti dapat menjadi solusi dalam menghilangkan trauma berat pada korban-korban tindak pidana," tambah Agus EH.
YKMK berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan mental keluarga dan masyarakat melalui program-program inovatif, efektif serta mengajak masyarakat untuk mendukung, berpartisipasi dalam program ini demi menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan bahagia.
“Create Your Own Happiness”