TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa menjawab pertanyaan soal DPR yang terkesan sebagai penonton terkait perdebatan di eksekutif terkait rencana pembangunan kilang minyak blok Masela apakah di off shore (laut) atau on shore (darat).
Dwi Ria mengakui DPR memiliki fungsi sebagai pengawasan.
Akan tetapi, kata dia, DPR memang seolah-olah dibuat kesannya tidak berdaya.
Contohnya saja, kata dia, DPR sudah membuat rekomendasi mengenai kasus Pelindo, tetapi ternyata tidak diperdulikan.
"Contoh terakhir agak miris saya ketika ada rekomendasi Pansus Pelindo. Sama sekali tidak diperdulikan. Bagaimana wibawa DPR menarik media untuk memunculkan kritik DPR? lebih menarik menampilkan peperangan antarmenteri," kata Dri Ria saat diskusi bertajuk 'Menteri Ribut Bikin Ribet' di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Dwi Ria pun menyayangkan posisi DPR kini.
Menurut dia, sikap Pemerintah yang mengacuhkan DPR menjadikan sistem ketatanegaraan menjadi amburadul.
Ria pun menyentil keributan antarmenteri di kabinet.
Menurut dia, keributan tersebut tidak layak dipertontonkan ke tengah-tengah rakyat.
Ria mencontohkan mengenai sebuah penerbangan.
Kata dia, keributan apapun yang terjadi di dalam pesawat tidak perlu diceritakan ke luar pesawat.
"Mau ribut di dalam silahkan di dalam, tidak perlu mereka di dalam berikan cerita itu di luar apalagi bermain di medsos, kewibawaan presiden juga ditentukan kewibawaan menteri," tukas Dwi Ria.