Diimbau pula bila masyarakat yang hendak mengabadikan proses gerhana menjadi gerhana total, agar tidak melihat langsung pada view finder.
Kalau mau aman ambil gambar tapi kita lihatnya lewat layar pada kamera.
2. Dr Moedji Raharto, Pakar Astronomi ITB
Jangan melihat proses terjadinya Gerhana Matahari total dengan mata telanjang.
Jika itu dilakukan akan merusak dan mengganggu fungsi mata, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Bagi masyarakat yang tidak menggunakan kacamata tidak terlalu memaksakan diri melihat dengan mata telanjang.
Karena sinar Matahari saat proses Gerhana Matahari total, kata dia, sangat berbahaya bagi mata.
Mata kita diberikan refleks untuk memejamkan saat merespon cahaya yang menyilaukan.
Gerhana ataupun tidak, katanya, cahaya Matahari sangat berbahaya jika ditatap oleh kedua mata dalam waktu lama.
Dosis kekuatan cahaya Matahari melebihi kapasitas retina mata.
Mata kita juga memiliki lensa apabila intensitas cahaya yang masuk ke mata terlalu besar, maka lensa mata bisa terbakar.
Karena energi yang dikonsentrasikan lensa menghasilkan panas. Sehingga jika memaksakan membuka mata lalu menatap Matahari terlalu lama, retina bisa jadi terbakar.
Seperti kaca pembesar yang bisa membakar kertas, jika dihadapkan dengan Matahari. Kita tidak merasa tahu‑tahu bisa jadi buta, apalagi ini momentum Gerhana Matahari total.
Mengingat dosis cahaya Matahari sangat kuat pada proses Gerhana Matahari total, maka tidak disarankan masyarakat melihatnya dengan mata telanjang. Terkecuali saat momentum Matahari tertutup total, masyarakat