TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berharap Irjen Pol Tito Karnavian bisa membawa perubahan kerja dan pendekatan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Terutama menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar simanjuntak, citra BNPT yang selama ini dianggap cenderung tidak efektif melakukan program melawan dan deradikalisasi terorisme. Khususnya program Deradikalisasi belum menyentuh anak muda yang sering menjadi korban gerakan radikalis.
"Karena sering salah sasaran, program-program deradikalisasi yang didorong oleh BNPT belum menyentuh sasaran utama yakni Anak muda yang sering menjadi korban gerakan radikalis," ujar Dahnil kepada Tribun, Selasa (15/3/2016).
Dengan hadirnya Tito, diharapkan bisa melakukan perubahan pola kerja BNPT. Khususnya agar lebih efektif menjalin Komunikasi dengan berbagai kelompok.
"Tujuannya untuk mendorong deradikalisasi dan tidak terjebak pada usaha labeling Islam sebagai produsen terorisme tetapi justru membantu melawan labeling itu," ucapnya.
Senin (14/3/2016) diberitakan jabatan Kepala BNPT diserahkan kepada Irjen Tito Karnavian. Sebelumnya, Tito menjabat Kepala Polda Metro Jaya.
Jabatan Tito diisi oleh Irjen Moechgiarto yang sebelumnya menjabat Kepala Polda Jawa Barat.
Jabatan Moechgiarto yang lama diisi Irjen Jodie Rooseto yang sebelumnya menjabat Sekretaris Pimpinan Polri di Lembaga Pendidikan Kepolisian.
Ada pula posisi Kepala Polda Riau diisi oleh pejabat baru, yakni Brigjen (Pol) Suspriyanto.
Kepala Polri Badrodin mengatakan, rotasi tersebut telah dirancang sejak lama. Namun, dirinya baru menandatanganinya baru-baru ini.