TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua bidang hukum PP Muhammadiyah, Busyro Muqqodas menyampaikan bahwa istri dari Siyono, Suratmi telah memberikan pelajaran moral terbaik bagi bangsa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan karena Suratmi telah menolak untuk memakai uang Rp 100 juta dari petugas Densus 88.
"Ini pelajaran moral terbaik bagi bangsa Indonesia. Demi alasan kebenaran, Suratmi menolak pemberian dari Densus 88. Ketika prinsipnya mengatakan itu salah, maka dia tidak mengambil uang itu," jelas Busyro di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Busyro menjelaskan saat timnya mendatangi kediaman Siyono, di rumahnya, tidak ada kursi untuk duduk, lantas mereka yang datang termasuk Komisioner Komnas HAM harus beralaskan lantai dari semen tanpa keramik.
Padahal menurut Busyro, jika Suratmi ingin memakai dana yang diberikan kepada dirinya dari Densus 88 atas kematian Siyono, dapat dipergunakan untuk membangun rumahnya.
"Tapi ini tidak. Dia malah menyerahkan ke kami karena tahu ada yang salah dari kematian suaminya dan meminta agar Muhammadiyah dan Komnas HAM menyelesaikan kasus tersebut," tambahnya.