Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyno Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Muda Partai Golkar, Sirajuddin Abdul Wahab mengungkapkan bahwa para pemuda golkar sempat berpikir pesimis terhadap keberlangsungan kepengurusan dan roda organisasi partai berlambang Pohon Beringin tersebut.
"Kami sempat pesimis dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Konflik internal selama satu setengah tahun sudah cukup membuat kami tidak mengerti apa yang harus kami lakukan," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (11/4/2016)
Dia mengatakan bahwa pada saat konflik terjadi, banyak anak muda Golkar yang melihat bahwa dualisme kepemimpinan tersebut membawa dampak besar hingga seolah tidak ada yang peduli lagi kepada kaum muda partai.
Dua pemimpin yang tidak mau mengalah pada saat itu juga telah menghilangkan momentum penting bagi partai politik yaitu, pilkada serentak 2015 yang dinilai sebagai kegagalan terbesar partai Golkar.
"Konflik satu setengah tahun menelan banyak korban. Korban pikiran, perasaan hingga korban kehilangan kursi di daerah. Adanya Munaslub diharapkan agar korban-korban ini tidak bertambah lebih banyak lagi dan kami anak muda mempunyai harapan di partai," tambahnya.
Sirajuddin berharap agar calon ketua umum nantinya mampu berkomunikasi secara baik dengan para kader partai, memiliki track record yang bagus dalam organisasi dan dapat diterima oleh kader serta masyarakat Indonesia.