TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sikap Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam menyikapi dugaan korupsi pada RS Sumber Waras dinilai lebih membela Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.
Keberpihakan ICW ini, menurut Ketua Umum Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Markoni Koto, di Jakarta, Rabu (13/4/2016), menunjukkan LSM yang selama ini mengaku sebagai anti korupsi itu mengemban misi asing yang ingin merusak tatanan bangsa dan negara Indonesia yang tengah memerangi korupsi.
“Kalau memang LSM ICW benar-benar anti korupsi, seharusnya mereka mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bukan sebaliknya,” kata Markoni Koto, di Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Sikap ini, lanjut Markoni, merupakan bentuk serangan asing kepada sikap tegas Indonesia yang ingin memerangi korupsi.
“Negara-negara asing melakukan penekanan kepada bangsa dan negara melalui LSM-LSM yang jadi antek-antek mereka,” katanya.
Selama ini kita tahu, lanjut Markoni Koto, LSM yang mengaku sebagai pegiat anti korupsi ini banyak mendapatkan uang dari negara-asing.
Dalam aksinya di Indonesia, LSM ini menjalankan misi negara donor mereka yang ingin merusak bangsa dan negara melalui tindakam korupsi.
“Jadi mereka akan teriak-teriak menyalahkan KPK yang tengah memerangi korupsi. Padahal kalau memang mereka LSM yang baik, mereka akan mendukung langkah penegakkan hukum baik oleh KPK, kepolisian maupun kejaksaan,” katanya. (ugi)