Menurutnya, untuk menjawab tantangan itu, salah satu program prioritas program bagi IKA Unpad ke depan adalah memperkuat aspek pelembagaannya. Penguatan kelembagaan itu antara lain dengan cara memperkuat jejaring alumni dan mengembangkan profesionalitas mereka.
"Dengan cara itu, seluruh alumni akan saling berjejaring dan terkoneksi dengan baik. Di sinilah pentingnya pusat data dan informasi alumni yang berbasis teknologi. Itu merupakan modal awal IKA Unpad," katanya.
Alumni Fakultas Sastra Jurusan Sejarah angkatan 1986, itu percaya bahwa Unpad tidak pernah kekurangan orang pintar, orang hebat, dan orang cerdas.
Namun, menurutnya, potensi intelektualitas alumni itu belum akan memberikan dampak dan kemanfaatan bagi organisasi, bila tidak ada kesamaan pemikiran.
Menurutnya, IKA Unpad perlu didorong menjadi agent of capacity building dan agent of infant industry.
Misalnya, dengan mendirikan lembaga penerbitan sebagai sarana publikasi ilmiah bagi seluruh civitas akademi Unpad, serta membuat lembaga permodalan madani agar terbangun sharing capital yang saling menguntungkan sesama alumni.
"Kalau sudah kuat, bermanfaat, dan bermartabat, maka guyonan bahwa IKA Unpad sekedar pengembala bebek dan pemungut bebek yang sudah bertelur akan sirna," kata Hikmat.