Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan, kematian Siyono diakibatkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada.
"Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelah kanan ada satu, keluar," ujar Siane.
Menurut Siane, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah dan ke arah jantung.
Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebut sebagai titik kematian Siyono.
Ia pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dan disebabkan oleh benturan.
Namun, hal tersebut bukan menjadi penyebab utama kematian dan tidak menimbulkan pendarahan yang terlalu hebat.
Dari semua rangkaian hasil otopsi, lanjut Siane, tidak terdapat adanya perlawanan berdasarkan luka-luka yang diteliti.
"Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif," ujarnya.(Kristian Erdianto)