Beberapa Kerusuhan di Lapas yang Terjadi Setahun Terakhir

TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan terjadi di Lapas Kelas IIA Banceuy, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, pada Sabtu (23/4/2016) pagi.

Kerusuhan dipicu amarah napi yang mengira seorang rekan sesama napinya tewas karena disiksa, padahal karena bunuh diri.

Insiden itu mengakibatkan kebakaran dan mencederai beberapa napi dan polisi.

Dalam setahun terakhir cukup banyak kerusuhan terjadi di sejumlah lapas di penjuru Indonesia, berikut adalah beberapa di antaranya, disadur dari berbagai sumber.

- Lapas Kerobokan, Bali (22 April 2016)

Kerusuhan dipicu napi yang menuntut agar kalapas diganti dan menolak 11 tahanan bentrok ormas dititipkan di Lapas Kerobokan.

Insiden itu mengakibatkan kerusakan pada bangunan lapas, seperti pintu blok, pintu teralis pembatas areal tahanan dan kantor sipir, kaca.

- Lapas Tewaan Bitung, Sulawesi Utara (6 April 2016)

Kerusuhan dipicu perkelahian napi menggunakan senjata tajam, yang kemudian mencederai seorang napi oleh 10 tusukan.

- Lapas Malabero, Bengkulu (25 Maret 2016)

Kerusuhan dipicu amarah napi yang tak terima satu dari rekan mereka digeledah kamar tahanannya oleh Badan Narkotika Provinsi Bengkulu.

Insiden itu mengakibatkan kebakaran pada tiga blok hunian rutan dan menewaskan lima orang napi.

- Lapas Rajabasa, Lampung (18 Maret 016)

Kerusuhan dipicu masalah gadai ponsel antara napi yang kemudian mengakibatkan perselisihan antarnapi dan berujung pengeroyokan.

- Lapas Muara Bulian, Jambi (17 Maret 2016)

Kerusuhan dipicu ketidaksabaran tahanan untuk menunggu giliran penempatan kamar di lapas yang sebenarnya sudah terlalu penuh itu.

- Lapas Lambaro, Aceh (6 November 2015)

Kerusuhan dipicu amarah napi lantaran tak mendapat pasokan air untuk mandi dan kebutuhan lainnya selama tiga hari.

Insiden itu mengakibatkan kerusakan pada bangunan lapas, seperti tiga pintu penjagaan lapas dan kantor lapas yang dilempari batu.

Insiden itu menewaskan seorang napi yang ditusuk.

- Lapas Lowokwaru, Malang (9 Agustus 2015)

Kerusuhan dipicu salah paham antara sipir lapas dan napi, yang berujung pada adu mulut.