TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pasukan pengamanan desa adat di Bali atau biasa dikenal pecalang ikut dilibatkan dalam pengamanan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Badung, Bali, 14-16 Mei 2016.
Panitia Lokal Munaslub Partai Golkar, Kusnandar mengatakan, pecalang dari dua desa di sekitar lokasi diikutsertakan untuk mengamankan jalannya pemilihan orang nomor satu di tubuh partai beringin tersebut.
"Pecalang dari dua desa kita libatkan. Jumlahnya 200 personel," kata Kusnandar di lokasi Munaslub, Sabtu (14/5/2016).
Ia melanjutkan, jumlah pecalang itu disebar di beberapa titik.
Tujuannya untuk ikut membantu personel kepolisian dan TNI mengamankan jalannya acara.
"Ya, mereka di ring luar untuk mengamankan acara, khususnya saat Presiden Jokowi membuka Munaslub," ujar Kusnandar.
Sementara itu, untuk jumlah personel kepolisian diturunkan sedikitnya dua ribu personel.
Jumlah itu terdiri dari gabungan antara Polda Bali, Polres dan Polsek.
Menurut Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto, jumlah itu belum termasuk dari personel TNI.
"Dari Polri kita terjunkan 2.000 personel. Itu belum termasuk pasukan dari TNI dan pecalang," katanya.
Selain itu, Partai Golkar sendiri memiliki Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan yang berjumlah 200 personel.
Ia mengonfirmasi jika situasi keamanan hingga saat ini aman terkendali.
"Sampai saat ini situasi kondusif," katanya. (Kander Turnip)