TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Green laser pointer atau yang lebih akrab dikenal sebagai laser pointer pada saat ini kerap digunakan untuk berbagai aktifitas.
Sejatinya laser pointer berguna pada berbagai kegiatan outdoor seperti peningkatan intensitas pencahayaan, olah raga maupun militer.
Di samping itu alat ini juga biasa dipakai untuk membantu pada infokus saat paparan yang mempermudah proses belajar mengajar.
Harganya yang relatif murah dan ketersediaan di pasar membuat siapa saja dapat memilikinya untuk berbagai tujuan.
"Dalam perkembangan selanjutnya, bebagai permainan untuk anak-anak juga menggunakan laser pointer untuk menarik perhatian.
Namun demikian, ternyata penggunaan laser pointer dapat berdampak negatif," kata Kepala Penerangan Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Agus Salim dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (16/6/2016).
Menurutnya, penyalahgunaan laser ini juga terjadi dalam dunia penerbangan.
Tak jarang orang-orang usil yang menyorotkan laser nya ke kokpit pesawat yang sedang take off ataupun akan landing.
Berbagai dampak dari serangan laser pointer ini mulai dari pembatalan landing pesawat sampai dengan cideranya retina mata pilot juga pernah dilaporkan.
"Di Makassar sendiri tak sedikit yang menggunakan laser pointer hanya untuk sekedar bermain-main. Sayangnya, dari berbagai laporan yang ada, laser pointer juga ditembakkan pada pesawat yang akan mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin," kata Agus.
Pada tahun 2016 ini, mulai dari bulan Januari sampai dengan Mei, Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) mencatat, sebanyak 23 kali serangan laser hijau yang ditujukan pada pesawat yang akan mendarat ataupun yang sedang take off.
Hal ini juga kerap kali dikeluhkan oleh para pilot yang beroperasi di sekitar wilayah udara Makassar.
Pada bulan Juni ini, khususnya pada bulan Ramadan ini dimana aktifitas masyarakat pada malam hari cukup meningkat serangan laser pointer juga semakin intensif, terhitung paling tidak ada sekitar 20 kali serangan laser hijau pada pesawat di bulan ini.
"Untuk mengatasi hal ini, Lanud Sultan Hasanuddin yang bekerja sama dengan Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin, MATSC dan Aviation Security melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi maraknya penyalahgunaan laser pointer," kata Agus.