TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) melakukan pemeriksaan terhadap seluruh sopir bus program mudik gratis.
Seluruh sopir bus program mudik gratis dikumpulkan di Senayan, Jakarta untuk dites kesehatannya.
"Kemarin kami baru laksanakan tes urine sopir bus mudik gratis di Senayan. Semuanya lulus tes urine dan dinyatakan sehat," kata Dirjen Hubdat Kemenhub, Pudji Hartanto di Jakarta, Minggu (26/6/2016).
Tidak sampai disitu saja, untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam program mudik gratis, para sopir bus juga diberi pengarahan.
Para pengemudi diharapkan berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan.
"Para pengemudi juga telah berikrar dan menandatangi komitmen untuk bersama-sama menjaga keselamatan penumpang serta taat peraturan lalu lintas," papar Pudji.
Selain kepada pengemudi, imbauan juga diarahkan kepada perusahaan otobus (PO) untuk membatasi jam kerja sopir dan menyediakan sopir cadangan.
Dalam mengemudi, para sopir dihimbau untuk tidak lebih dari delapan jam.
Pengawasan dalam arus mudik juga tidak hanya dilakukan saat pemberangkatan atau hanya di Jakarta saja.
Pudji menginstruksikan kepada setiap kepala dinas perhubungan kabupaten atau kota untuk mengawasi bus yang melintas.
Ia juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membantu pengawasan.
"Harapan kami, sopir bus bereaksi bahwa dia sadar dalam pantauan kami," katanya.
Para penumpang juga diminta untuk tidak segan menegur sopir yang ugal-ugalan dalam mengendarai bus. Itu dilakukan agar dalam arus mudik nanti tercipta zero accident.
"Insya Allah semua aman sampai tujuan. Usaha-usaha ini kita harapkan terjadinya zero accident," ujarnya.