Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini nama empat rumah sakit yang diduga menerima pasokan vaksin palsu masih belum diketahui.
Meskipun keempat rumah sakit ini berkolasi di Jakarta.
Namun, Bareskrim tetap enggan membocorkan soal nama-nama rumah sakit itu.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, pun mengaku tidak tahu nama rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu tersebut.
"Saya juga tidak tahu," singkat Linda, Selasa (28/6/2016) di Bareskrim Polri.
Linda melanjutkan soal empat rumah sakit itu akan dibahas dalam Satgas Penanganan Vaksi Palsu yang resmi dibentuk, Selasa (28/6/2016).
"Tentu soal empat rumah sakit akan kami bahas tuntas di Satgas. Kalau dari aspek suplai ada ketentuan yang kami ikuti. Tapi kalau pidana ya polisi yang tangani," katanya.
Sehari sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya juga enggan membocorkan soal dimana saja rumah sakit itu.
"Kami identifikasi memang ada empat rumah sakit di Jakarta, ini masih kami proses, belum final," katanya, Senin (27/6/2016) di Mabes Polri.
Jenderal bintang satu ini menambahkan selain di empat rumah sakit itu, ada juga beberapa apotik yang menjadi konsumen vaksin palsu.
"Ada apotek di wilayah Jatinegara, itu ada dua. Ada juga toko obat di sekitar sana," ungkapnya.