News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inilah Asal-usul Nomor Lambung di Kapal Perang TNI AL

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRI Diponegoro

Satuan yang punya tugas utama sebagai pemukul pertama kapal-kapal lawan ini mengoperasikan setidaknya tiga jenis kapal, Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT), dan Fast Torpedo Boat (FTB) dengan menggunakan  nama-nama yang diambil dari nama senjata tradisional dan binatang buas.

Kapal-kapal di bawah naungan Satkat antara lain KRI Mandau (621), KRI Singa (651), KRI Todak (631), dan KRI Clurit (641).

Angka 5


KRI Makassar 590/Wikipedia 

Angka 5 di lambung kapal biasanya identik dengan kapal-kapal milik Satuan Kapal Amfibi (Satfib) yang mempunyai tugas utama melakukan pendaratan pasukan beserta kendaraan pendukungnya.

Satfib memilih menggunakan nama-nama teluk dan kota-kota pelabuhan di Indonesia. Contohnya KRI Teluk Jakarta (541), KRI Surabaya (591), dan KRI Teluk Peleng (535).

Karena perannya sebagai kapal pendarat, Satfib mengoperasikan kapal jenis Landing Ship Tank (LST), Landing Platform Dock (LPD), dan kapal Angkut Serba Guna (ASG).

Beberapa kapal dengan nomor lambung 5, seperti KRI Teluk Ambonia (503), KRI Banda Aceh (593), dan KRI Banjarmasin (592) berada di bawah Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI AL.

Angka 7


KRI Pulau Rengat  711/Wikipedia 

Kapal di bawah kendali Satuan Kapal Ranjau (Satran) ini biasa menggunakan nama-nama pulau kecil.

Tugas utamanya sendiri adalah mencari dan memusnahkan ranjau di perairan.

Beberapa kapal di bawah satuan ini antara lain KRI Pulau Rengat (711), KRI Pulau Rusa (726), dan KRI Pulau Rupat (712).

Angka 8

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini